Rabu, 29 Mei 2019

Turunan dan Fungsi Logaritma

Fungsi Logaritma

Setiap fungsi eksponensial f(x) = ax, dengan a > 0 dan a ≠ 1, merupakan fungsi korespondensi satu-satu. Hal ini dapat dilihat dengan menggunakan Uji Garis Horizontal (lihat Gambar 1 untuk kasus a> 1). Oleh karena itu fungsi eksponensial memiliki fungsi invers. Fungsi invers tersebut dinamakan fungsi logaritma dengan basis a dan dinotasikan dengan loga.
Gambar 1
Fungsi invers f–1 didefinisikan sebagai
Fungsi Invers
Definisi ini akan membawa kita kepada definisi fungsi logaritma berikut ini.

Definisi Fungsi Logaritma
Misalkan a adalah bilangan positif dengan a ≠ 1. Fungsi logaritma dengan basis a, yang dinotasikan dengan loga, didefinisikan dengan
Definisi Logaritma
Sehingga loga x merupakan pangkat dari a untuk menjadi x.

Ketika kita menggunakan definisi logaritma untuk mengganti bentuk logaritma loga x = y menjadi bentuk eksponensial ay = x, atau sebaliknya, perhatikan bahwa dalam kedua bentuk ini, basisnya tetap sama.
Bentuk Logaritma
Contoh 1: Bentuk Logaritma dan Eksponensial
Bentuk logaritma dan eksponensial merupakan persamaan-persamaan yang ekuivalen: Jika bentuk yang satu benar, maka bentuk yang lainnya juga benar. Sehingga kita dapat mengubah bentuk logaritma menjadi bentuk eksponensial, atau sebaliknya, seperti ilustrasi berikut.
Contoh 1
Penting untuk memahami bahwa loga xmerupakan suatu eksponen. Sebagai contoh, bilangan-bilangan dalam kolom sebelah kanan dari tabel berikut ini merupakan logaritma (basis 10) dari bilangan-bilangan dalam kolom sebelah kiri.
Tabel Logaritma
Contoh 2: Menentukan Nilai Logaritma
  1. log10 1000 = 3 karena 103 = 1000
  2. log2 32 = 5 karena 25 = 32
  3. log10 0,1 = –1 karena 10–1 = 0,1
  4. log16 4 = ½ karena 16½ =4
Jika kita terapkan Sifat Fungsi Invers kepada f(x) = ax dan f–1(x) = loga x, kita mendapatkan
Sifat Fungsi Invers
Kita daftar sifat di atas bersama dengan sifat-sifat logaritma lainnya di bawah ini.

Sifat-Sifat Logaritma
  1. loga 1 = 0 karena a0 = 1.
  2. loga a = 1 karena a1 = a.
  3. loga ax = x karena ax = ax.
  4. aloga x = x karena loga x merupakan pangkat dari a untuk menjadi x.
  5. Jika loga x = loga y, maka x = y.

Contoh 3: Menerapkan Sifat-Sifat Logaritma
Kita ilustrasikan sifat-sifat logaritma di atas seperti berikut.
  1. Dengan menggunakan Sifat 1, log3 1 = 0.
  2. Dengan menggunakan Sifat 2, log√5 √5 = 1.
  3. Dengan menggunakan Sifat 3, log7 78 = 8.
  4. Dengan menggunakan Sifat 4, 6log6 10= 10.
Kita dapat menggunakan Sifat Korespondensi Satu-Satu (Sifat 5) untuk menyelesaikan persamaan-persamaan logaritma sederhana, seperti yang ditunjukkan dalam Contoh 4.
Contoh 4: Menggunakan Sifat Korespondensi Satu-Satu
  1. Log3x = log3 12 ⇒ x = 12
  2. Log10 (2x + 1) = log10 3x ⇒ 2x + 1 = 3x ⇒ 1 = x
  3. Log4 (x² – 6) = log4 10 ⇒ x² – 6 = 10 ⇒ x² = 16 ⇒ x = ±4

Grafik Fungsi Logaritma

Perhatikan bahwa jika fungsi satu-satu fmemiliki domain A dan range B, maka fungsi inversnya, f–1 memiliki domain Bdan range A. Karena fungsi eksponensial f(x) = ax dengan ≠ 1 memiliki domain himpunan semua bilangan real dan range (0, ∞), maka kita dapat menyimpulkan bahwa fungsi inversnya, f–1(x) = loga x, memiliki domain (0, ∞) dan range himpunan semua bilangan real.
Grafik f–1(x) = loga x diperoleh dengan mencerminkan grafik f(x) = ax terhadap garis y = x. Gambar 2 menunjukkan grafik ini untuk kasus a > 1. Fakta bahwa y = ax(untuk a > 1) merupakan fungsi yang naik secara cepat untuk x > 0, maka menyebabkan y = loga x merupakan fungsi yang naik secara lambat untuk x > 1.
Gambar 2
Karena loga 1 = 0, maka titik potong fungsi y = loga x terhadap sumbu-xadalah titik (1, 0). Sumbu-y merupakan garis asimtot dari y = loga x karena loga xmendekati –∞ ketika x mendekati 0+.
Contoh 5: Menggambar Grafik Fungsi Logaritma
Sketsalah grafik f(x) = log2x.
Pembahasan Untuk membuat tabel nilai-nilai fungsi, kita pilih nilai x yang merupakan pangkat dari 2 sehingga kita mudah dalam menentukan logaritmanya. Kita plot titik-titik ini dan kemudian menghubungkannya dengan kurva halus seperti pada Gambar 3.
Contoh 5 Tabel
Gambar 3
Gambar 4 menunjukkan grafik fungsi yang masuk dalam keluarga fungsi logaritma, yaitu dengan basis 2, 3, 5, dan 10. Grafik-grafik ini digambar dengan mencerminkan grafik-grafik y = 2xy = 3xy = 5x, dan y = 10x terhadap garis y = x. Kita juga dapat melakukan plot titik-titik untuk mensketsa grafik-grafik ini.
Gambar 4
Pada dua contoh selanjutnya kita akan menggambar grafik fungsi logaritma dengan melakukan transformasi terhadap grafik-grafik dasar pada Gambar 4.
Contoh 6: Mencerminkan Grafik Fungsi Logaritma
Sketsalah grafik masing-masing fungsi berikut. Nyatakan domain, range, dan asimtot fungsi-fungsi tersebut.
  1. g(x) = –log2x
  2. h(x) = log2 (–x)
Pembahasan
  1. Kita mulai dengan menggambar grafik f(x) = log2x dan kemudian kita cerminkan grafik tersebut terhadap sumbu-x untuk mendapatkan grafik g(x) = –log2x, seperti yang ditunjukkan Gambar 5(a). Dari grafik tersebut kita dapat melihat bahwa domain g adalah selang (0, ∞), range g adalah himpunan semua bilangan real, dan garis x = 0 merupakan asimtot vertikal grafik fungsi ini.
  2. Untuk menggambar grafik h(x) = log2(–x), kita cerminkan grafik f(x) = log2xterhadap sumbu-y, seperti yang ditunjukkan Gambar 5(b). Berdasarkan grafik tersebut kita dapat melihat bahwa domain h adalah selang (–∞, 0), range h adalah himpunan semua bilangan real, dan garis x = 0 merupakan asimtot vertikal grafik fungsi ini.
Gambar 5
Contoh 7: Menggeser Grafik Fungsi Logaritma
Sketsalah grafik masing-masing fungsi berikut. Nyatakan domain, range, dan asimtot fungsi-fungsi tersebut.
  1. g(x) = 2 + log5x
  2. h(x) = log10 (x – 3)
Pembahasan
  1. Grafik g dihasilkan dengan menggeser grafik f(x) = log5x ke atas sejauh 2 satuan, seperti yang ditunjukkan Gambar 6. Dari grafik tersebut kita dapat melihat bahwa domain g adalah selang (0, ∞), range g adalah himpunan semua bilangan real, dan garis x = 0 merupakan asimtot vertikal grafik ini.
    Gambar 6
  2. Grafik h dihasilkan dari grafik f(x) = log10x dengan menggesernya ke kanan sejauh 3 satuan, seperti Gambar 7. Dari grafik kita dapat melihat bahwa domain h adalah selang (3, ∞), range hadalah himpunan semua bilangan real, dan grafik x = 3 merupakan asimtot vertikal grafik ini.
    Gambar 7

Logaritma Umum

Sekarang kita akan belajar logaritma dengan basis 10.
Logaritma UmumLogaritma dengan basis 10 disebut sebagai logaritma umum dan dinotasikan dengan menghilangkan basis:
Definisi Logaritma Umum
Dari definisi logaritma kita dengan mudah dapat menentukan bahwa
Contoh Logaritma Umum
Akan tetapi bagaimana cara kita menemukan nilai log 50? Kita perlu untuk menemukan eksponen ysedemikian sehingga 10y = 50. Tampak jelas, 1 terlalu kecil dan 2 terlalu besar untuk nilai y. Sehingga
Log 50
Untuk mendapatkan pendekatan yang lebih baik, kita dapat melakukan beberapa percobaan untuk menentukan pangkat 10 yang menghasilkan bilangan yang dekat dengan 50. Untungnya, kalkulator dan komputer dilengkapi dengan perintah yang dapat digunakan untuk menentukan logaritma umum secara langsung.
Contoh 8: Menentukan Nilai Logaritma Umum
Gunakan kalkulator untuk menentukan beberapa nilai f(x) = log x, dan gunakan nilai-nilai tersebut untuk mensketsa grafik fungsi f.
Pembahasan Kita buat tabel nilai-nilai fungsi f, dan kita gunakan kalkulator untuk menentukan nilai-nilai f pada xyang bukan merupakan pangkat dari 10.
Contoh 8 Tabel
Selanjutnya kita plot titik-titik ini dan menghubungkannya dengan kurva halus, seperti yang ditunjukkan Gambar 8.
Gambar 8
Para ilmuwan memodelkan respon manusia terhadap stimulus (seperti suara, cahaya, atau tekanan) menggunakan fungsi-fungsi logaritma. Sebagai contoh, intensitas suatu suara harus ditingkatkan berkali-kali sebelum kita “merasakan” bahwa kekerasan suara tersebut naik dua kali lipat dari sebelumnya. Gustav Fechner merumuskan aturan tersebut sebagai
Rumus Stimulus
di mana S adalah intensitas subjektif stimulus, I adalah intensitas stimulus fisik, I0 adalah ambang dasar intensitas fisik, dan k adalah suatu konstanta yang berbeda untuk setiap stimulus sensor.
Headphone
Contoh 9: Logaritma Umum dan Suara
Persepsi kekerasan B (dalam desibel, dB) dari suatu suara dengan intensitas fisik I(dalam W/m²) diberikan sebagai
Contoh 9
di mana I0 adalah intensitas fisik suara yang hampir tidak dapat didengar. Tentukan tingkat desibel (kekerasan) suatu suara yang memiliki intensitas fisik I 100 kali dari I0.
Pembahasan Kita hitung tingkatan Bdengan menggunakan fakta bahwa I = 100I0.
Contoh 9 Menentukan B
Jadi, kekerasan suara tersebut adalah 20 dB.

Logaritma Natural

Dari semua kemungkinan basis a untuk logaritma, basis yang mudah digunakan dalam kalkulus adalah bilangan e.
Logaritma NaturalLogaritma dengan basis e disebut sebagai logaritma natural dan dinotasikan dengan ln:
Definisi Logaritma Natural
Fungsi logaritma natural y = ln xmerupakan fungsi invers dari fungsi eksponensial natural y = ex. Kedua grafik fungsi ini ditunjukkan oleh Gambar 9.
Gambar 9
Jika kita substitusi a = e dan menuliskan “ln” untuk “loge” dalam sifat-sifat logaritma yang kita bahas sebelumnya, kita mendapatkan sifat-sifat logaritma natural sebagai berikut.

Sifat-Sifat Logaritma Natural
  1. ln 1 = 0 karena e0 = 1.
  2. ln e = 1 karena e1 = e.
  3. ln ex = x karena ex = ex.
  4. eln x = x karena ln x merupakan pangkat dari e untuk menjadi x.
  5. Jika ln x = ln y, maka x = y.

Kalkulator dan komputer dilengkapi dengan perintah yang dapat digunakan untuk menentukan nilai logaritma natural secara langsung.
Contoh 10: Menentukan Nilai Fungsi Logaritma Natural
Gunakan sifat-sifat logaritma natural atau kalkulator untuk menentukan nilai fungsi f(x) = ln x pada masing-masing nilai x berikut ini.
  1. x = e8
  2. x = 1/e²
  3. x = 5
Pembahasan
  1. Dengan menggunakan sifat yang ketiga, kita mendapatkan ln e8 = 8.
  2. Pertama, kita ubah nila x = 1/e² menjadi nilai yang setara yaitu x = e–2, sehingga kita mendapatkan ln (1/e²) = ln e–2 = –2.
  3. Dengan menggunakan kalkulator kita bisa menghitung ln 5 ≈ 1,609.
Contoh 11: Menentukan Domain Fungsi-Fungsi Logaritma
Tentukan domain masing-masing fungsi berikut.
  1. f(x) = ln(x – 3)
  2. g(x) = ln(3 – x)
  3. h(x) = ln(4 – x²)
Pembahasan
  1. Karena ln(x – 3) terdefinisi hanya ketika x – 3 > 0, maka domain f adalah (3, ∞). Gambar 10(a) menunjukkan grafik f.
  2. Karena ln(3 – x) terdefinisi hanya ketika 3 – x > 0, maka domain g adalah (–∞, 3). Gambar 10(b) menunjukkan grafik g.
  3. Karena ln(4 – x²) terdefinisi hanya ketika 4 – x² > 0. Sehingga x² < 4. Atau dengan kata lain |x| < 2. Oleh karena itu kita mendapatkan domain dari hadalah (–2, 2). Grafik fungsi hditunjukkan oleh Gambar 10(c).
Gambar 10
Contoh 12: Menggambar Grafik Fungsi Logaritma
Gambarlah grafik fungsi y = x ln(4 – x²), dan gunakan grafik tersebut untuk menemukan asimtot serta maksimum dan minimum lokal.
Pembahasan Seperti yang telah dibahas pada Contoh 11, domain fungsi ini adalah selang (–2, 2), sehingga kita gunakan domain ini untuk menggambar grafik fungsi y = x ln(4 – x²). Grafik fungsi ini ditunjukkan pada Gambar 11, dan dari gambar ini kita dapat melihat bahwa garis x = –2 dan x = 2 merupakan asimtot vertikal grafik fungsi tersebut.
Gambar 11
Fungsi tersebut memiliki titik maksimum lokal yang terletak di sebelah kanan x = 1 dan titik minimum lokal yang terletak di sebelah kiri x = –1. Dengan melakukan pengamatan yang lebih teliti pada grafik di atas, kita menemukan bahwa nilai maksimum lokalnya sekitar 1,13 dan terjadi pada x ≈ 1.15. Dengan cara yang sama (karena fungsi tersebut merupakan fungsi ganjil), kita dapat menemukan bahwa nilai minimum lokalnya adalah –1,13 dan terjadi ketika x≈ –1,15.
Contoh 13: Model Daya Ingat Manusia
Para mahasiswa yang mengikuti percobaan psikologi, menghadiri beberapa perkuliahan pada satu mata kuliah tertentu dan melakukan tes. Setiap bulan dalam satu tahun, setelah dilakukan tes, para mahasiswa tersebut melakukan tes kembali untuk melihat seberapa banyakkah materi yang mereka ingat. Skor rata-rata dari mahasiswa tersebut dapat dirumuskan oleh model daya ingat manusia f(t) = 75 – 6 ln(t + 1), 0 ≤ t ≤ 12, di mana t adalah waktu dalam bulan.
  1. Berapakah skor rata-rata pada tes awal (t = 0)?
  2. Berapakah skor rata-rata pada akhir t = 2 bulan?
  3. Berapakah skor rata-rata pada akhir t = 6 bulan?
Pembahasan
  1. Skor rata-rata pada tes awal adalah
    Contoh 13-1
  2. Setelah 2 bulan, skor rata-rata tes ulang yang dilakukan adalah
    Contoh 13-2
  3. Setelah 6 bulan, skor rata-ratanya adalah
    Contoh 13-3
Grafik dari model daya ingat manusia pada permasalahan ini dapat ditunjukkan oleh Gambar 12 berikut.
Gambar 12

Turunan Fungsi Implisit

Turunan Fungsi Implisit

Definisi Turunan Fungsi Implisit


Turunan fungsi Implisit – Apa yang dimaksud fungsi implisit ? yaitu fungsi yang memuat dua variabel  atau lebih,  variabel-variabel tersebut terdiri dari variabel bebas dan variabel tidak bebas, biasanya variabel-variabel tersebut dinyatakan dalam x dan y dimana variabel x dan y terletak didalam satu ruas sehingga tidak dapat dipisahkan menjadi ruas yang berbeda (baca : ruas kiri dan ruas kanan) seperti halnya fungsi eksplisit.

Turunan Fungsi Implisit  Serta bentuk umum nya

Secara umum bentuk  turunan fungsi implisit  adalah f(x,y) = 0, mencari turunan fungsi implisit sama dengan mencari solusi bentuk umumnya dan prinsipnya tidak jauh berbeda dengan mencari turunan fungsi biasa.
Untuk lebih jelasnya Perhatikan contoh-contoh soal dibawah ini, bagaimana mencari turunan fungsi implisit.

Contoh Soal dan Pembahasan Turunan Fungsi Implisit

Tentukan   dari setiap fungsi Implisit dibawah ini!


[Penyelesaian]
Turunkanlah kedua ruas terhadap x,



[Penyelesaian]
Turunkanlah kedua ruas terhadap x,
http://soulmath4u.blogspot.com/2014/02/turunan-fungsi-implisit.html




[penyelesaian]
Turunkanlah kedua ruas terhadap x
http://soulmath4u.blogspot.com/2014/02/turunan-fungsi-implisit.html




[Penyelesaian]
Turunkanlah kedua ruas terhadap x




[Penyelesaian]
Turunkanlah kedua ruas terhadap x



[Penyelesaian]
Turunkanlah kedua ruas terhadap x


[Penyelesaian]
Turunkanlah kedua ruas terhadap x

Limit tak hingga

Pengertian Di dalam matematika, konsep limit digunakan untuk menjelaskan sifat dari suatu fungsi, saat argumen mendekati ke suatu titik, ...